GAK SEMUA GEN Z ITU KAUM REBAHAN

Belakangan ini sering banget kita dengar komentar seperti, “Anak Gen Z mah malas, kerjaannya cuma rebahan sambil scroll TikTok.” 

Padahal, kalau mau jujur, gak semua Gen Z seperti itu, lho. Rebahan memang sering jadi simbol “mager”, tapi bukan berarti semua anak muda sekarang gak punya semangat. Faktanya, banyak banget anak muda zaman sekarang yang kelihatannya santai, tapi sebenarnya produktif. Ada yang jualan online dari kamar, jadi content creator, ngedit video berjam-jam, nulis blog, bahkan ikut lomba-lomba digital. 

Emang sih, dari luar kelihatannya cuma rebahan sambil ngopi dingin, tapi siapa sangka kalau di balik itu, otaknya lagi bekerja keras memikirkan ide-ide baru. Jadi, rebahan gak selalu berarti malas — kadang justru cara kita buat mikir lebih jernih tanpa tekanan.

Zaman sekarang juga udah beda banget dengan dulu. Kalau dulu kerja keras itu harus kelihatan capeknya, sekarang kerja kerasnya bisa dilakukan dari balik layar laptop. Dunia digital bikin semua orang punya peluang, asal mau berusaha dan kreatif. Gen Z gak harus ke kantor atau ke lapangan buat produktif. Cukup dengan koneksi internet, laptop, dan kemauan belajar, kita bisa ngelakuin banyak hal. Jadi kalau ada yang bilang anak zaman sekarang maunya serba instan, ya bisa jadi benar — tapi instan yang dimaksud bukan malas, melainkan efisien.

Banyak juga yang mengira Gen Z itu manja. Padahal, kita cuma cepat beradaptasi. Sejak kecil udah kenal internet, jadi dunia digital itu bukan hal yang asing. Kalau gak ngerti sesuatu, tinggal cari di YouTube atau TikTok, pasti ada jawabannya. Kita bukan manja, tapi pinter cari solusi. Gen Z tahu gimana cara pakai teknologi biar hidup lebih mudah, tapi tetap produktif.

Rebahan pun gak bisa langsung dianggap negatif. Di tengah tekanan sekolah, tugas, dan ekspektasi dari berbagai arah, kadang kita butuh waktu buat istirahat. Rebahan bisa jadi momen buat refleksi, mikirin ide baru, atau sekadar menenangkan pikiran. Siapa tahu, ide brilian justru muncul saat lagi tiduran santai sambil dengerin lagu. Jadi, rebahan itu gak selalu berarti malas — kadang itu bentuk healing biar mental tetap sehat.

Cara Gen Z berjuang pun beda dari generasi sebelumnya. Kalau dulu perjuangan harus turun ke jalan, sekarang bisa lewat media digital. Banyak anak muda yang berani bersuara soal lingkungan, kesehatan mental, dan isu sosial lewat konten yang positif. Mereka bikin video, tulisan, atau thread yang membuka wawasan orang lain. Jadi perjuangan kita sekarang gak cuma soal tenaga, tapi juga ide dan pengaruh.

Produktivitas versi Gen Z juga punya gaya tersendiri. Kita bisa multitasking — ngerjain tugas sambil denger musik, jualan online, atau bikin konten. Kerja gak harus di kantor, yang penting ada Wi-Fi dan niat. Kita lebih suka kerja cerdas daripada kerja keras tanpa arah. Gunain teknologi biar efisien, tapi tetap berkualitas. Santai boleh, tapi hasilnya tetap kelihatan.

Rebahan Boleh, Tapi Jangan Lupa Bangkit

Tentu aja, gak bisa dipungkiri kalau ada juga sebagian yang benar-benar “kaum rebahan”. Tapi itu bukan alasan buat menilai seluruh generasi sama. Tiap zaman pasti ada orang yang males, dan ada juga yang semangat. Bedanya, banyak dari kita yang sadar dan mulai bergerak. Dari yang awalnya mager, lama-lama bisa berubah jadi produktif asal dikasih dorongan dan kesempatan.

Jujur aja, dunia sekarang butuh energi dan kreativitas anak muda. Tanpa Gen Z, gak ada tren baru, gak ada meme lucu, dan gak ada ide-ide segar di media sosial. Kita adalah warna dari zaman ini. Generasi yang unik, kritis, kreatif, dan peduli sama sekitar. Kita bukan cuma pengikut tren, tapi juga pencipta tren.

Jadi, gak semua Gen Z itu kaum rebahan. Rebahan boleh, asal tahu kapan waktunya bangkit dan berkarya lagi. Kita punya potensi besar, tinggal bagaimana cara kita mengembangkannya. Hidup gak harus terlalu serius, tapi juga gak bisa santai terus. Yang penting seimbang — kerja, istirahat, dan tetap jadi diri sendiri. Karena sesungguhnya, Gen Z bukan generasi malas. Kita cuma punya cara baru buat produktif — dengan gaya kita sendiri.

"Rebahan gak masalah, asal jangan lupa bangkit dan beraksi lagi. Dunia butuh ide-ide keren dari kita, generasi Gen Z yang kreatif dan berani beda.

 


0 Komentar